ujVb0Ws-FOUpdyet0eHzKaLuVfw HAMBALI ABDULLAH: MENDOAKAN KEBAIKAN SAUDARA

Thursday 22 November 2012

MENDOAKAN KEBAIKAN SAUDARA

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” ( Riwayat Muslim )

ULASAN HADIS:

1. Sebagai manusia terkadang kita merasa tamak atau bakhil. Kita tidak mahu memberikan sesuatu kepada orang lain, seakan-akan sesuatu yang kita miliki itu adalah benar-benar milik kita. Sedangkan segala sesuatu hanya kepunyaan ALLAH.

2. Sehingga kita juga enggan mendoakan (yang baik-baik) untuk orang lain? Seolah-olah sesuatu kebaikan hanya berhak didoakan buat kita sahaja tidak untuk orang lain.

3. Padahal dengan mendoakan orang lain kita juga akan didoakan oleh malaikat sepertimana doa kita kepada diri kita sendiri.

4. Tidak akan rugi jika kita mendoakan orang lain lebih-lebih lagi tanpa pengetahuan dirinya, karena ALLAH pasti menggantinya dengan yang setimpal bahkan lebih dari itu. Yakinlah.

5. Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah (sunnah yang baik) yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Abu Darda’ berkata; Aku sentiasa mendoakan untuk 70 orang dari sahabatku ketika aku dalam keadaan sujud terhadap ALLAH, aku sebutkan nama mereka satu-satu.

6. Mereka gembira kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga mereka turut mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka. Nabi SAW bersabda yang bermaksud, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

7. Sewajarnyalah seorang sahabat mendoakan sahabatnya dengan doa yang baik-baik, bagi diri sahabat itu dan ahli keluarganya serta sekalian orang yang dalam tanggunggannya, sebagaimana dia mendoakan bagi dirinya sendiri; sama ada sahabat itu masih hidup dalam dunia ini, mahupun sudah mati.

WALLAHU’ALAM

No comments:

Post a Comment