ujVb0Ws-FOUpdyet0eHzKaLuVfw HAMBALI ABDULLAH: INIKAH SIKAP SEBENAR SEORANG "TOK GURU".???

Friday, 26 October 2012

INIKAH SIKAP SEBENAR SEORANG "TOK GURU".???


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Setahu saya kita sebagai orang Islam (lagi-lagi yang bergelar "TOK GURU") tidak boleh menegur sesuatu kesalahan itu dengan cara membabi buta tanpa memperdulikan adab-adab persaudaraan sesama muslim , tambahan pula ketika berdakwah.

Bukan ke Islam mengajar umatnya berhemah dan beradab sekiranya hendak menengur seseorang.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
 Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang  baik.  Sesungguhnya Tuhanmu Dialah  yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Surah An-Nahl: 125)

Saya rasa cara yang seeloknya ialah dengan memberikan nasihat kepada mereka secara khususnya dengan cara yang penuh bijaksana, lemah lembut dan penuh strategi.  Sebagai orang Islam kita mestilah menjauhi sifat kasar dan keras ketika menegur dan memberikan nasihat agar orang yang ditegur tidak merasa malu dan melarikan diri sekaligus matlamat dakwah menjadi realiti dan terlaksana.

Saya rasa semua orang tahu Nik Aziz ni seorang yang pendendam tapi janganlah kita menggunakan teguran atau nasihat itu sebagai jalan untuk membalas dendam kepada seseorang. Bukankah itu menunjukkan yang kita sedang menunggu-nunggu kesalahan orang?  Sedangkan di dalam Islam, kita dituntut untuk sentiasa bersikap ikhlas dan amanah dalam setiap nasihat dan teguran yang dibuat. Apabila menegur, janganlah sekali-kali kita menggunakan bahasa dan nada yang kasar.

Saya sokong 100% dengan kenyataan yang dibuat oleh Ustaz Fathul Bari mengenai isu ini.

MENDOAKAN KEBURUKKAN SESAMA MUSLIM, BOLEH KE...???



Salah satu tanda eratnya persaudaraan dengan sesama muslim adalah mendoakan muslim lainnya yang tidak berada di hadapannya, atau tanpa sepengetahuannya. Saat seorang muslim mendoakan muslim lainnya yang berada jauh dari tempatnya, tanpa sepengetahuannya, dengan doa-doa yang baik, niscaya doa tersebut akan dikabulkan Allah dan doa tersebut juga akan mencakup orang yang membacanya sendiri.

عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: " دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ 
Dari Ummu Darda' dan Abu Darda' Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, "Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa." (HR. Muslim no. 2733, Abu Daud no. 1534, Ibnu Majah no.  2895 dan Ahmad no. 21708)
Hadits ini merupakan sebuah modal berharga bagi kita untuk banyak mendoakan kebaikan bagi saudara-saudara muslim lainnya. Selain mendapatkan pahala mendoakan mereka, kita juga akan mendapatkan kebaikan dari doa yang kita panjatkan tersebut. Mendoakan kebaikan untuk sesama muslim sama halnya dengan mendoakan kebaikan untuk diri kita sendiri, sebagaimana dijelaskan di akhir hadits di atas. Malaikat mengamini doa kita dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam menjamin bahwa Allah Ta'ala akan mengabulkannya.
Dalam hal ini, saya amat tertarik dengan hujah yang dikemukan oleh Mantan Mufti Perlis, Dr Asri Zainul Abidin. Sejujurnya, dalam banyak-banyak hal saya lebih berminat untuk mendengar hujah daripada pihak ketiga yang berada diluar lingkungan parti. Dr Asri yang saya kenali, bukanlah seoarng ahli PAS dan tidak juga ahli UMNO. Dan saya amat berharap agar beliau terus berada diluar lingkungan agar berupaya untuk ‘menembak’ sesiapa sahaja.

WALLAHUALAM...





No comments:

Post a Comment